Asal Mula Ikan Duyung

Reza Aslan Mei 03, 2022

asal mula Ikan Duyung

jauh Pada zaman dahulu ada sebuah pulau

di daerah Sulawesi Tengah Pulau itu

memiliki pesisir pantai yang indah di

pantai tersebut tinggallah sebuah

keluarga nelayan

woah tangkapan hari ini melayani

lihat hasil tangkapan ayah hari ini Ayah

memang plat hebat Lihat ikan itu lebih

besar dari sebelumnya wah wah wah panen

ubi kita juga melimpah loh syukurlah ya

yah hari ini Sepertinya kita bisa makan

enak masa ikannya yang super enak ya Bu

Pastinya dong keluarga kecil itu hidup

dengan bahagia dan acara makan malam

hari ini sepertinya sedikit lebih

istimewa menu malam itu adalah ikan

bakar yang berasal dari hasil melaut dan

juga ubi rebus yang baru saja dipanen

dari perkebunan kecil mereka mereka

semua makan dengan lahap

senangnya jika bisa punya banyak makanan

seperti ini setiap hari

makanya kita harus rajin membantu ibu di

kebun Oh iya Bu hasil kebun kita sudah

menipis jadi nanti malam Ayah akan pergi

melaut Sisakan ikan untuk sarapan besok

pagi setelah Ayah pulang dari melaut Ya

baik ayah akan Ibu Sisakan dua ekor dan

untukmu sebagai bekal besok pagi serta

Satu ikan lagi sebagai bekal nanti malam

Ayah kan sudah banyak makan Nasa Nanti

ayah mau makan bekal lagi Iya Ayah butuh

makanan banyak supaya kuat untuk melaut

hahaha hahaha

malam semakin larut bulan sudah tepat

berada di tengah-tengah Tiba Waktunya

bagi sang ayah untuk pergi melaut Ayah

pun berpamitan kepada ibu untuk pergi

melaut Aku pergi dulu Bu iya hati-hati

ya

dengan perahu kecilnya Ayah pergi ke

tengah laut untuk mencari ikan

malam telah berganti menjadi pagi

matahari perlahan-lahan menampakan

dirinya

Hai hingga siang menjelang sang ayah

belum juga pulang dari melaut Bu aku

lapar Aku ingin makan ikannya Bu Aduh

kamu kan baru saja makan

lagipula Ayah sudah berpesan untuk

menyisakan Satu ikan untuk ayah kan Tapi

aku lapar sekali Bu Ayolah Bu aku makan

sedikit saja kok akan kusisakan untuk

ayah ibu merasa tak tega melihat anak

bungsunya itu

Baiklah tapi sedikit saja ya Sisakan

untuk ayah Baik Bu siap pak lama nih

musuh pun makan ikan tersebut

[Musik]

Ibu memang jago masak Ibu tak pernah

masak-masakan yang gak enak si bungsu

pun makan satu ekor ikan kini ikan milik

Ayah tinggal ekor saja si bungsu masih

saja lapar perutnya seolah semakin lapar

ketika melihat sisa ikan itu

Dan diapun memakan semua ikan tersebut

tanpa pikir panjang si bungsu pun

melahap habis semua ikan

Nah ayah Gan sedang Bergek melaut nanti

pasti dapat ikan yang lebih banyak

tidak lama kemudian dua ikan bakar itu

telah habis dan hanya tersisa durinya

saja semua habis disantap oleh si bungsu

Ibu tercengang melihat hewan untuk Ayah

Habis tak tersisa Ya ampun Kenapa kamu

makan semua ikan itu

Maaf Bu aku tidak bisa berhenti makan

tadi aduh Kamu ini bagaimana nanti kalau

ayah marah perutku Tadi lapar sekali uh

ah ya sudahlah biar nanti Ibu yang

bicara pada ayah ibu akan memasakkan

lainnya untuk ayah akhirnya sang Ibu Pun

luluh dia tidak tega melihat wajah anak

bungsunya itu berubah menjadi sedih

matahari makin naik Ayah pun akhirnya

pulang ke rumah aku pulang Bu Aku sudah

pulang

ah Ayah sudah pulang tumben pulangnya

telat sekali ya Ibu sudah khawatir dari

tadi Iya ternyata hari ini laut sedang

tidak bersahabat arusnya tinggi ayah

sempat terjebak gelombang dan tidak bisa

pulang lebih cepat Maaf ya Bu ayah juga

tidak berhasil menangkap ikan tidak

apa-apa ya yang penting Ayah pulang

dengan selamat ah ngomong-ngomong

clapar sekali melawan ombak tinggi

membutuhkan banyak tenaga Bisakah aku

makan ikan Kemarin bu ah anu itu tadi si

bungsu kelaparan jadi semua ikan sudah

habis dimakan oleh dia akan ke masakan

sayur lain untuk ayah apa Masa tidak

tersisa satupun toko Bukankah aku sudah

berpesan kepadamu sebelumnya Maafkan aku

aku tidak tega melihat anak kita

kelaparan aku juga Tidak bisa memegang

janjiku Nah Ibu ini bagaimana sih selalu

saja memanjakan si bungsu Karena itulah

fungsi tumbuh menjadi anak yang manja

maafkan Ibu Ayah aa sudahlah aku tidak

berselera makan lagi aku mau tidur saja

dua hari kemudian Ayah masih saja ah dia

sama sekali tidak mau bicara pada

siapapun

tengah malam berikutnya sang Ibu

memutuskan untuk pergi dari rumah secara

diam-diam ia merasa tidak enak kepada

suaminya yang terus marah-marah ia

sebenarnya merasa kasihan pada anak-anak

Sungguh berat meninggalkan kedua

putranya yang masih kecil-kecil itu Pagi

harinya kedua kakak-beradik tidak bisa

menemukan ibunya dimanapun Kak Ibu

kemana ya aku cari di dapur tidak ada

aku juga tidak tahu aku belum melihatnya

sedari tadi Mungkin disekitar pekarangan

atau di sekitar pantai Ayo kita cari kak

mereka berdua pun pergi keluar rumah ke

dekat pantai untuk mencari ibunya Ibu Bu

kemana kau ibu-ibu

uh kemana kau

sang Ibu tiba-tiba muncul dari arah

pesisir pantai anak-anak Ibu di sini Ibu

maafkan Ibu nak ibu harus pergi supaya

Ayah tidak marah-marah Terus ibu juga

membawakan sedikit makanan untuk kalian

bawalah juga untuk ayah ibu memberikan

ikan yang banyak untuk mereka

Wow banyak sekali Kanya Bu ibu sendiri

yang menangkapnya Iana Ibu lebih hebat

daripada ayah hehehe sudah sana kalian

berdua pulang dan bawalah ikan itu Ibu

tidak ikut kami pulang Ibu mau pergi

kemana ibu akan mencari ikan lebih

banyak lagi ini sudah cukup banyak ibu

Ayo pulang bersama kami Ayah juga pasti

merindukan Ibu aku tidak yakin bawah ini

bersama kalian

masa dan makanlah Ayah kalian mereka

berdua pun pulang dan membawa pulang

ikan hasil tangkapan ibunya itu semoga

ayah tidak marah lagi ya Dik Amin

[Musik]

ayah-ibu ternyata pergi melaut dan

membebani aki kan untuk kita semua telah

maafkan Ibu ya

Namun ternyata Ayah masih saja marah dan

belum bisa memaafkan kesalahan Ibu tidak

Ayah tidak mau memaafkan ibumu sudah

lekas masak ikan tersebut Ayah sudah

lapar kedua kakak-beradik berusaha keras

untuk memasak ikan itu karena telah

terbiasa memasak bersama ibu Mereka pun

bisa melakukannya dengan baik

ayah makan ikan tersebut dengan lahap

berbeda dengan ayah mereka Kedua

kakak-beradik itu makan sambil membisu

mereka sedih karena sang Ibu tidak

bersama mereka

Ayah ku mohon maafkanlah ibu-ibu telah

mencarikan ikan-ikan ini sebagai

permintaan maaf mendengar anak sulungnya

terus-menerus menyinggung sang Ibu

kemarahan Ayah pun meluap Sudah kubilang

Aku tidak akan memaafkan Ibu kalian

walaupun dengan memberikan segudang

Sekalipun Aku tidak akan memaafkannya

biar saja ibumu terus mencari ikan

hingga menjadi ikan seketika suara

guntur menggelegar

langit yang awalnya cerah berubah

menjadi awan hitam kilatan petir

menyambar-nyambar di segala penjuru kala

itu sang Ibu sedang berada di tengah

laut Aduh mengapa cuaca tiba-tiba saja

berubah menjadi buruk aku harus segera

kembali ke pantai Perahu

good terombang Ambing ditengah laut

ketika Sebuah gelombang besar datang

perahu pun Terbalik ya

baca artikel kami yang lainya : kesehatan mental di pengaruhi oleh

Tuhan Tolong berikan keselamatan

kepadaku sang Ibu terus-menerus berdoa

agar selamat

saat badai bertambah besar sang Ibu

parah jika dirinya tidak akan selamat

ketika itulah sebuah keajaiban terjadi

perlahan-lahan

kakinya berubah menjadi ekor ikan

tidak hanya kakinya saja yang berubah

menjadi ekor ikan Kini sang Ibu bahkan

bisa berenang dengan lincah dan bernafas

di dalam air ah Apakah aku berubah

menjadi ikan

ketika badai mereda kedua kakak-beradik

si bungsu dan si sulung segera berlari

ke pantai keep untuk mencari Ibu mereka

Ibu Bu kemana kau

ibu-ibu kemana kau

anak-anak Ibu di sini sang Ibu muncul

dari balik sebuah batu besar cukurlah

Ibu selamat badai semalam sangat dahsyat

Ayo pulang bersama kami Bu Iya Ibu Kami

kangen sama Ibu tidak enak Jika di rumah

tidak ada Ibu maafkan Ibu anak-anak kali

ini ibu benar-benar tidak bisa pulang

bersama kalian

Berjanjilah kepada Ibu bahwa kalian akan

saling menjaga

Hah Apa maksud ibu perlahan-lahan sang

Ibu memperlihatkan kakinya yang kini

telah berubah menjadi seekor ikan betapa

kagetnya mereka berdua melihat ibunya

berubah menjadi setengah ikan badai

semalam telah ke ibu menjadi seperti ini

Namun Ibu bersyukur jika tidak berubah

pastinya Ibu tidak akan bisa selamat

tapi sebagai gantinya

Ibu tidak bisa lagi tinggal bersama

kalian maafkan Ibu ya nak sang ayah yang

melihat dari kejauhan

merasa bersalah dan menyesal

Jika saja aku tidak mengucapkan sumpah

itu tentu ini tidak akan terjadi dan

jika seandainya aku tidak terus-menerus

marah istriku tidak akan pergi ke laut

Selamat tinggal anakku Ibu Pun

berpamitan dengan mereka tangis haru

sulung dan bungsu

mengantarkan kepergian Ibu Sejak saat

itulah kisah ikan duyung turun-menurun

diceritakan

nasihat dari cerita ini adalah ketika

sedang marah Hai berdiam dirilah sejenak

bahan Semua ucapan yang ingin kamu

katakan

meluapkan kemarahan hanya akan membawa

penyesalan di kemudian hari


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »